Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan konsumen di zona euro sedang bersiap menghadapi inflasi yang tinggi dan resesi, yang dapat memakan pendapatan mereka di tahun depan. Pernyataan tersebut datang setelah ECB menerbitkan Survei Ekspektasi Konsumen pada Kamis (4/8/2022) lalu. Survei tersebut, yang menjadi masukan bagi ECB saat membuat kebijakan, menunjukkan konsumen rumah tangga di zona euro mulai kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan ECB untuk menurunkan inflasi menjadi 2 persen. Dalam survei tersebut ECB mewawancarai sekitar 14.000 orang dewasa dari Belgia, Jerman, Spanyol, Prancis, Italia dan Belanda. Negara negara ini mewakili 85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) di kawasan euro dan 83,8 persen dari populasinya.
Melansir dari Reuters, survei yang dilakukan pada bulan Juni ini menunjukkan median konsumen melihat kenaikan harga sebesar 5 persen selama tahun 2023, dan memperkirakan inflasi sebesar 2,8 persen untuk kurun waktu tiga tahun. Sementara ekspektasi untuk pendapatan diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,9 persen, sedangkan untuk pengeluaran sebesar 3,9 persen. Ini menunjukkan akan ada penurunan besar dalam kemampuan konsumen rumah tangga untuk menabung. Konsumen di zona euro juga memperkirakan ekonomi akan berkontraksi sebesar 1,3 persen dalam 12 bulan mendatang.
Sebagai perbandingan, ECB memperkirakan inflasi rata rata di tahun 2022 sebesar 6,8 persen, turun menjadi 3,5 di tahun 2023 dan 2,1 persen di tahun 2,4 persen. ECB juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 3,7 persen, 2,8 persen di tahun 2023 dan 1,6 persen di tahun 2024. ECB telah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Juli lalu untuk melawan inflasi di zona euro yang mencapai 8,9 persen. Diperkirakan ECB juga akan menaikkan suku bunga di bulan bulan berikutnya.